BYD Jelaskan Insiden Asap Seal, Bukan karena Baterai Utama
HarianTerpercaya.com - JAKARTA, Pihak BYD Motor Indonesia akhirnya menyampaikan
hasil investigasi atas insiden kendaraan listrik BYD Seal yang sempat
mengeluarkan asap di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, pada Mei 2025 lalu.
Penyelidikan dilakukan bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),
dan hasilnya menyebutkan bahwa bukan baterai utama yang menjadi penyebab
insiden tersebut.
Luther Pandjaitan, Head of Marketing, PR & Government
Relations BYD Indonesia, menjelaskan bahwa faktor eksternal, seperti
kemungkinan gigitan hewan pengerat, menjadi pemicu munculnya asap.
“Ini bukan karena kerusakan sistem baterai utama. Ada indikasi kuat bahwa kabel di area baterai bertegangan rendah tergigit hewan pengerat seperti tikus,” ujarnya di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
🔍 Fokus pada Baterai
Tegangan Rendah
Baterai tegangan rendah pada BYD Seal berfungsi mirip dengan
aki di mobil berbahan bakar konvensional. Baterai ini memiliki voltase
12 volt dan berperan memasok listrik ke sistem elektronik dasar.
Menurut Luther, asap muncul dari baterai bertegangan rendah yang terletak di bawah jok penumpang belakang sebelah kiri. Bahan baku baterai tersebut adalah Lithium Iron Phosphate (LFP), bukan lead acid seperti aki pada umumnya.
📸 Kronologi Kejadian
Insiden tersebut terjadi pada Selasa (13/5/2025), ketika mobil BYD Seal ditinggalkan di garasi selama tiga hari. Warga sekitar melaporkan adanya suara ledakan sebelum asap muncul dari bagian bawah mobil dan menjalar ke kap mesin. Petugas damkar segera dikerahkan dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
✅ Tak Ada Kerusakan Baterai Utama
Luther menegaskan, hasil penyelidikan telah disampaikan
kepada pemilik mobil secara langsung. Konsumen pun disebut menerima penjelasan
dengan baik dan tetap percaya pada kualitas BYD.
“Konsumen menerima penjelasan dan bahkan memutuskan untuk tetap menggunakan BYD. Ini menunjukkan bahwa mereka tetap confidence,” ujar Luther.
🔧 Standar Keamanan dan
Langkah Preventif
Menurut BYD, semua unit kendaraan listriknya telah memenuhi standar
keamanan global, termasuk dalam hal proteksi baterai dan sistem
kelistrikan. Kasus semacam ini dikategorikan sebagai kejadian langka,
namun tetap menjadi perhatian serius bagi perusahaan.
Sebagai bagian dari upaya preventif, BYD akan meningkatkan edukasi publik mengenai perawatan kendaraan listrik, termasuk pemahaman teknis tentang baterai dan penempatan kendaraan yang aman.
🧯 Deteksi Dini dengan
Kamera Thermal
Guna mendukung keamanan, BYD Indonesia juga tengah memperkenalkan penggunaan kamera thermal sebagai alat pemantauan suhu baterai secara real-time. Teknologi ini memungkinkan deteksi dini apabila ada lonjakan suhu yang tidak normal.
🚘 Pengingat Bagi Pemilik
EV
Insiden ini menjadi pengingat bahwa pemilik mobil listrik
juga perlu memperhatikan aspek-aspek non-teknis seperti:
- Kebersihan
garasi dari hewan pengerat
- Pemeriksaan
berkala terhadap kabel dan komponen listrik
- Menjaga mobil tetap aktif dan tidak terlalu lama diam
