Said Abdullah Dorong Koperasi Berkontribusi Lebih Besar ke PDB Nasional
![]() |
| Said Abdullah Dorong Koperasi Berkontribusi Lebih Besar ke PDB Nasional |
HarianTerpercaya.com - JAKARTA, Ketua Dewan Pengawas Dewan Koperasi Indonesia
(Dekopin), Said Abdullah, menekankan pentingnya peran koperasi dalam memperkuat
ekonomi kerakyatan. Hal itu ia sampaikan dalam rangka peringatan Hari Koperasi
Nasional, Sabtu (12/7/2025).
Menurutnya, kontribusi koperasi terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) Indonesia masih sangat rendah, yakni hanya 0,97 persen atau
sekitar Rp 214 triliun dari total PDB nasional sebesar Rp 22.139 triliun
pada 2024.
“Individualisme usaha menjadi tantangan utama. Kita harus dorong koperasi jadi sarana berhimpun gotong royong yang menjanjikan,” ujar Said.
📊 Kontras dengan Negara
Maju
Said membandingkan dengan negara lain, seperti:
- Amerika
Serikat: 5% kontribusi koperasi terhadap PDB
- Jerman:
6%
- Belanda
& Prancis: 18%
- Selandia
Baru: 20%
“Padahal kita negara Pancasila, tapi kontribusi koperasi kita justru tertinggal jauh dari negara kapitalis,” tegasnya.
🔍 Empat Tantangan Utama
Koperasi Indonesia
- Dominasi
usaha individual
- Kontribusi
rendah terhadap PDB nasional
- Minimnya
keragaman usaha koperasi
- Citra
buruk akibat kasus fraud di masa lalu
Sebagian besar koperasi di Indonesia masih berfokus pada simpan
pinjam, padahal di luar negeri banyak koperasi besar bergerak di sektor
perdagangan dan manufaktur, seperti:
- Mondragon
(Spanyol): manufaktur
- NKL (Norwegia): ritel dengan aset > USD 9,6 miliar
🧠 Refleksi Pemikiran Bung
Hatta
Said juga mengajak masyarakat merefleksikan nilai-nilai Bung
Hatta, Bapak Koperasi Indonesia:
- Koperasi
sebagai usaha rakyat yang tumbuh dari semangat kolektif
- Pusat
pendidikan rakyat, bukan hanya ekonomi
- Agen
pembangunan dan pengurang kesenjangan sosial
- Perwujudan nyata ekonomi Pancasila melalui gotong royong & demokrasi
🏛️ Peran Pemerintah &
Tata Kelola
Said menekankan pentingnya perbaikan tata kelola koperasi
agar publik kembali percaya. Ia juga mengingatkan bahwa peran pemerintah
sebaiknya sebagai fasilitator, bukan pengendali.
“Insan koperasi harus terus menjaga semangat kemandirian dan gotong royong,” ujarnya.
